TEATER JAYAPRANA
LAYONSARI
OLEH
:
Kelas
XI IPA 1 :
1. Desak
Nyoman Dian Prawitasari (02)
2. Ni
Putu Windi Sukma Putri (04)
3. Made
Laurentina (08)
4. Luh
Putu Saskarawati Oktaviana (14)
Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Bangli
Tahun
Ajaran 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Om
Swastiastu
Puji
syukur kami panjatkan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rakhmat Beliaulah kami dapat menyusun makalah yang berjudul Teater
Jayaprana Layonsari Di Tengah Bermunculannya Seni Pertunjukan Modern
dipersembahkan
dalam memenuhi tugas seni budaya.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyempurnaan makalah ini.
Mohon dimaklumi sekiranya, makalah ini masih banyak kekurangannya
dan jauh dari sempurna. Untuk itu kami mohon kritik dan saran yang dapat
membangun untuk penyempurnaan pada karya tulis berikutnya.
Om Santih Santih Santih Om
Bangli, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul …………………………………………………… i
Kata
Pengantar …………………………………………………... ii
Daftar
Isi ………………………………………………………… iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ……………………………………………… 1
BAB
II ISI
2.1
Sinopsis Cerita Jayaprana dan Layonsari ………………….. 2
2.2
Tokoh dan Penokohan ……………………………………… 3
2.3
Nilai yang Terkandung dan Pesan Moral ………………….. 3
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ………………………………………………… 5
Lampiran
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Di
Bali terdapat banyak seni teater yang dipertunjukkan berdasar cerita rakyat
yang ada. Salah satu seni teater yang ada adalah seni teater Jayaprana dan
Layonsari.
Cerita
Jayaprana dan Layonsari ini merupakan cerita yang mengisahkan tentang kisah
percintaan antara Jayaprana dan Layonsari yang merupakan seorang suami istri.
Namun, ada seorang raja Kerajaan Kalinget
yang ingin memperistri Layonsari. Raja Kalingetpun akhirnya membunuh Jayaprana,
tetapi niat Raja Kalingga yang ingin memperistri Layonsari tidak terpenuhi
karena Layonsari setia dengan suaminya. Layonsari lebih memilih mati daripada
harus menikah dengan Raja Kalingga.
Seni
teater Jayaprana dan Layonsari ini biasanya ditampilkan dalam bentuk pementasan
di atas panggung dalam suatu acara tertentu.
BAB II
ISI
2.1
Sinopsis Cerita Jayaprana dan Layonsari
Berawal dari seorang
anak laki-laki yang hidup sebatangkara bernama Jayaprana.Ia kemudian memutuskan
untuk menjadi abdi di kerajaan Kalianget. Jayaprana sungguh beruntung karena
Raja Kalianget mengambulkan permintaannya. Sejak itulah, Jayaprana mengabdi
kepada Raja Kalianget. Meski demikian, Jayaprana tetap tinggal di rumah karena
rumah itu adalah rumah peninggalan orang tuanya. Jayaprana adalah seorang abdi
yang rajin, pintar dan tekun maka ia pun sangat disayang oleh raja.
Setelah ia dewasa, raja menyarankan Jayaprana untuk memilih dayang-dayang
istana sebagai istri, namun ia menolak dan lebih memilih mencari gadis biasa.
Pada suatu hari Jayaprana berjalan-jalan ke pasar. Tak dinyana ia bertemu
dengan seorang gadis, gadis itu berparas cantik, bernama Layonsari. Mereka pun
saling tertarik, dan jatuh hati. Tak lama setelah pertemuan itu, mereka lalu
menikah. Melihat kecantikan paras Layonsari, raja pun tertarik kepada istri
abdi kesayangannya itu dan ingin memilikinya.Semenjak saat itu, Raja selalu
berusaha memisahkan Jayaprana dan Layonsari. Raja meminta pertimbangan kepada
patihnya bernama Saunggaling mengenai bagaimana cara membunuh Jayaprana. Akhirnya
Jayaprana dibawa kehutan dan dibunuh oleh Saunggaling atas perintah raja. Saat
mengetahui kabar tersebut Layonsari sangat terkejut dan meyakini bahwa suaminya
dibunuh atas perintah raja. Raja memang berhasil membunuh Jayaprana, namun niat
raja untuk memiliki Layonsari tidak terwujud karena kesetiaan Layonsari kepada
Jayaprana, ia lebih memilih mati daripada harus menikah dengan Raja Kalianget.
Raja Kalianget pun berusaha mencegahnya namun tubuh Layonsari sudah tergeletak.
Raja lalu berperilaku seperti tidak waras hingga tidak segan melukai siapa saja
yang ada. Banyak korban yang berjatuhan. Hal ini sangat meresahkan seluruh
rakyat. Akhirnya para punggawa istana memutuskan untuk menangkap dan memasukan
sang raja ke dalam penjara.
2.2
Tokoh dan Penokohan
Pada
cerita rakyat Jayaprana dan Layonsari ini terdapat beberapa tokoh antara lain
Jayaprana, Layonsari, Raja Kalingga dan Saunggaling.
Tokoh-tokoh
tersebut memiliki watak atau penokohan sebagai berikut:
No
|
Tokoh
|
Penokohan
|
1.
|
Jayaprana
|
Protagonis (Bijaksana, Setia)
|
2.
|
Layonsari
|
Protagonis (Setia)
|
3.
|
Raja Kalianget
|
Antagonis (Arogan, Egois)
|
4.
|
Saunggaling
|
Antagonis (Licik)
|
2.3
Nilai-Nilai Yang Terkadung dan Pesan Moral
1.
Nilai Nilai Yang Terkandung
a. Nilai
Sosial
Mengambil keputusan dengan bermusyawarah, seperti
yang dilakukan Raja.
b. Nilai
Budaya
Pelamaran Layonsari melalui berbagai macam upacara
dan kedua mempelai diiring ke istana dengan menggunakan Joli.
c. Nilai
Moral
Bersifat setia
dalam suatu hubungan, tekun dalam melakukan pekerjaan dan tidak boleh bersifat
egois seperti sifat Raja Kalianget.
2.
Pesan Moral
-
Keutamaan sifat setia seorang istri
sebagaimana yang ditunjukkan oleh Layonsari.
-
Akibat buruk dari perbuatan semena-mena
yang ditunjukkan oleh Raja Kalianget.
\
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
-
Sebuah tragedi atau kejadian yang
dialami manusia dapat dipentaskan dalam bentuk teater seperti teater Jayaprana
dan Layonsari.
-
Dalam cerita Jayaprana dan Layonsari
terdapat nilai-nilai maupun pesan yang terkandung. Dari nilai dan pesan
tersebut hendaknya kita dapat menggunakannya sebagai cerminan dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Whidya
Dayu. 2011. Sinopsis Cerita Jayaprana dan
Layonsari. http://dayuwhidya.wordpress.com/2011/09/26/sinopsis-cerita-jayaprana-dan-layonsari/.
Diakses pada tanggal 4 Oktober 2013, pukul 10.00 WITA.
Anonim. 2013. Jayaprana dan Layonsari. http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/233-Jayaprana-dan-Layonsari. Diakses pada tanggal 4 Oktober 2013, pukul
10.15 WITA.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar