1. Tujuan
: Untuk Mengetahui Pengaruh Perendaman dengan Air Kelapa Muda terhadap
Perkecambahan Kacang Hijau (Phaseoulus radiatus)
2.
Alat
dan Bahan :
-
Gelas plastik 8 buah
-
Sendok teh
-
Kapas
-
Penggaris
-
Kacang hijau
-
Air kelapa muda
-
Stopwatch
-
Alat pencatat (alat tulis)
-
Air
3.
Cara
Kerja
a.
Siapkan semua alat dan bahan.
b.
Ambil 4 buah gelas dan beri stempel
sebagai berikut : Tidak direndam, 1 jam, 2 jam dan 3 jam.
c.
Tuangkan air kelapa muda pada gelas
berstempel 3 jam sekitar ¼ volume gelas.
d.
Masukkan minimal 5 kacang hijau ke dalam
gelas berstempel 3 jam.
e.
Setelah 1 jam berjalan, tuangkan air
kelapa muda dan minimal 5 kacang hijau ke dalam gelas yang berstempel 2 jam.
f.
Setelah 2 jam berjalan, tuangkan air
kelapa muda dan minimal 5 kacang hijau ke dalam gelas yang berstempel 1 jam.
g.
Setelah 3 jam berjalan, siapkan beberapa
kapas yang sudah dibasahi sebelumnya (air tidak sampai menetes).
h.
Pindahkan kacang hijau yang sudah
direndam dari masing-masing gelas ke wadah yang sudah berisi kapas basah.
i.
Letakkan di tempat yang cukup terkena
sinar matahari (seluruh sampel diletakkan pada kondisi yang sama).
j.
Lakukan penyiraman setiap jam 2 siang
selama 1 minggu (7 hari).
k.
Amati pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau setiap hari selama 7 hari (diukur tinggi kecambah kacang hijau
dari masing-masing gelas).
4.
Hasil
Pengamatan
Kode
Sampel
|
HARI KE-
|
Rata-rata
Tinggi
|
Keterangan
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|||
A1
|
0
cm
|
1,5
cm
|
1,8
cm
|
5,6
cm
|
7
cm
|
9,4
cm
|
11,3
cm
|
|
|
A2
|
0,8
cm
|
1,5
cm
|
2
cm
|
4,9
cm
|
6
cm
|
9,5
cm
|
15,2
cm
|
|
|
A3
|
1
cm
|
1,7
cm
|
1,9
cm
|
4,1
cm
|
5
cm
|
7,5
cm
|
15
cm
|
|
|
A4
|
0,8
cm
|
1,2
cm
|
1,5
cm
|
2,8
cm
|
4
cm
|
6
cm
|
12,8
cm
|
|
|
5.
Analisa
Setelah melakukan pengamatan selama 1 minggu
(Tanggal 3 Agustus sampai Tanggal 10 Agustus) terhadap kecepatan perkecambahan
kacang hijau, didapatkan hasil sebagai berikut :
a.
Kecepatan
Perkecambahan
Berdasarkan
tabel hasil pengamatan, biji yang paling cepat berkecambah adalah biji dengan
kode sampel A3 yaitu biji yang direndam dengan air kelapa selama 2 jam. Jika
dikaitkan dengan teori yang ada, air kelapa muda mengandung hormon giberelin
yang dapat mengaktifkan reaksi enzimatis di dalam benih. Sedangkan pada biji
dengan kode sampel A4 yang direndam paling lama dengan air kelapa yaitu 4 jam
justru lebih lama berkecambah dibandingkan biji dengan kode sampel A3. Hal
tersebut disebabkan karena kandungan giberelin yang diserap melebihi batas
konsentrasi optimum sehingga perkecambahan membutuhkan waktu yang relative
lebih lama.
b.
Tinggi
Tumbuhan Kacang Hijau
Berdasarkan
tabel hasil pengamatan, biji yang hasilnya paling tinggi adalah biji dengan
kode sampel A2. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor eksternal seperti
nutrisi. Perbedaan nutrisi pada tiap-tiap gelas mempengaruhi tinggi tumbuhan
kacang hijau. Nutrisi yang didapatkan oleh sampel berasal dari air yang
disiramkan. Pada sampel A2, jumlah air yang disiramkan diperkirakan optimal
sehingga menyebabkan sampel A2 paling tinggi.
6.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
a. Perendaman
biji kacang hijau (Phaselous radiatus)
dalam air kelapa berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahannya.
b. Semakin
lama waktu perendaman biji kacang hijau (Phaselous
radiatus) dalam air kelapa maka waktu yang dibutuhkan untuk berkecambah
semakin singkat, kecuali pada lama perendaman 3 jam. Perendaman biji kacang
hijau selama 2 jam membutuhkan waktu perkecambahan yang paling singkat daripada
perlakuan lainnya.
c. Setelah
biji kacang hijau berkecambah, tinggi tumbuhan kacang hijau dipengaruhi oleh
faktor luar seperti nutrisi sehingga menimbulkan perbedaan tinggi setiap
sampel. Sampel yang paling tinggi adalah sampel A2 dengan waktu perendaman
selama 2 jam.
7.
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar