PENGERTIAN
BHUANA AGUNG DAN PROSES PRALAYA BHUANA AGUNG
Oleh :
SMA
Negeri 1 Bangli
Tahun
Ajaran 2013/2014
DAFTAR
ISI
I.
Halaman Judul
II.
Daftar Isi ……………………………………………………………………………. ii
A. Pengertian
Bhuana Agung ……………………………………………………… 1
B.
Proses Pralaya Bhuana Agung ………………………………………………. 2
C.
Daftar Pustaka
|
A.
Pengertian Bhuana Agung
Bhuana Agung berasal dari kata “Bhuana” yang
artinya alam dan “Agung” yang artinya besar atau semesta. Jadi, Bhuana Agung
berarti Alam Semesta.
Bhuana agung terdiri dari kata bhuana yang berarti
dunia, jagat, benua. Sedangkan agung artinya besar, mulia, luhur. Jadi, bhuana
agung dapat berarti alam raya. Semua yang ada di alam semesta ini termasuk
gugusan bintang, matahari, planet, bumi dengan segala isinya ini yang disebut
bhuana agung. Istilah lainnya adalah jagat raya, makrokosmos, atau brahmanda.
Di bhuana agung ada yang disebut “Sapta Nadi”
yaitu tujuh sungai yang dianggap suci di India. Ketujuh sungai itu adalah sungai
Gangga, sungai Shindu, Saraswati, Wipaca, Kocika, Yamuna, dan sungai Serayu,
seperti yang disebutkan dalam Wedhasanggraha di Bali, sebagai tempat untuk
menyucikan diri dan melebur serta membuang kecemaran (leteh).
|
B.
Proses Pralaya Bhuana Agung
Pralaya
disebut juga Brahma Nakta atau malam hari Brahma. Waktu yang dibutuhkan
Pada saat
alam ini tidak ada Tuhan menarik kembali semua manifestasi beliau di alam
kemudian menjadikan diri dalam wujud sepi, kosong dan hampa. Pada kondisi
seperti ini beliau disebut Paramasiwa atau Nirguna Brahman.
Ketika
ala mini meniada disebut “Pralaya” atau “Brahma Nakta” atau Malam Hari Brahma. Dan
peristiwa atau proses terjadinya alam semesta ini berlangsung berjenjang dari
yang teramat gaib (Niskala) sampai berwujud (Sekala).
Berdasarkan
pendekatan agama bahwa alam semesta atau bhuana agung ini pada mulanya
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang bergelar Rudra.
|
Gambaran pada waktu terjadinya “Pralaya” dapat dilihat dari hancurnya
ikatan kesatuan api atau matahari “Teja” lalu menyebar ke seluruh ruangan besar
yang mengakibatkan udara menjadi panas dan terus membara akibatnya “Air” yang
ada menjadi menguap dan habis, sehingga mengakibatkan makhluk hidup menjadi
mati.
Ketika
hancurnya dunia maka segala ruang di jagat raya dipenuhi hawa kemerah-merahan
dan hal yang mengerikan serta berlangsung selama “Kalpa” alam semesta menjadi
kosong. Menurut perhitungan satu kalpa itu kurang lebih 432 tahun yang juga
disebut 1 tahun Tuhan. Dan Maha Kalpa umurnya kurang lebih 311.040.000.000.000
tahun.
|
||||
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar