Minggu, 18 Januari 2015

Pengertian Bhuana Agung dan Proses Pralaya Bhuana Agung

PENGERTIAN BHUANA AGUNG DAN PROSES PRALAYA BHUANA AGUNG
                                                                                               
                                                                                                                                               
Oleh :





SMA Negeri 1 Bangli
Tahun Ajaran 2013/2014

DAFTAR ISI
I.           Halaman Judul
II.        Daftar Isi ……………………………………………………………………………. ii
A.  Pengertian Bhuana Agung ……………………………………………………… 1
B.   Proses Pralaya Bhuana Agung ………………………………………………. 2
C.   Daftar Pustaka









ii
 
 



A.       Pengertian Bhuana Agung
Bhuana Agung berasal dari kata “Bhuana” yang artinya alam dan “Agung” yang artinya besar atau semesta. Jadi, Bhuana Agung berarti Alam Semesta.
Bhuana agung terdiri dari kata bhuana yang berarti dunia, jagat, benua. Sedangkan agung artinya besar, mulia, luhur. Jadi, bhuana agung dapat berarti alam raya. Semua yang ada di alam semesta ini termasuk gugusan bintang, matahari, planet, bumi dengan segala isinya ini yang disebut bhuana agung. Istilah lainnya adalah jagat raya, makrokosmos, atau brahmanda.
Di bhuana agung ada yang disebut “Sapta Nadi” yaitu tujuh sungai yang dianggap suci di India. Ketujuh sungai itu adalah sungai Gangga, sungai Shindu, Saraswati, Wipaca, Kocika, Yamuna, dan sungai Serayu, seperti yang disebutkan dalam Wedhasanggraha di Bali, sebagai tempat untuk menyucikan diri dan melebur serta membuang kecemaran (leteh). 

1
 
 


B.        Proses Pralaya Bhuana Agung
Pralaya disebut juga Brahma Nakta atau malam hari Brahma. Waktu yang dibutuhkan

Pada saat alam ini tidak ada Tuhan menarik kembali semua manifestasi beliau di alam kemudian menjadikan diri dalam wujud sepi, kosong dan hampa. Pada kondisi seperti ini beliau disebut Paramasiwa atau Nirguna Brahman.
Ketika ala mini meniada disebut “Pralaya” atau “Brahma Nakta” atau Malam Hari Brahma. Dan peristiwa atau proses terjadinya alam semesta ini berlangsung berjenjang dari yang teramat gaib (Niskala) sampai berwujud (Sekala).
Berdasarkan pendekatan agama bahwa alam semesta atau bhuana agung ini pada mulanya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang bergelar Rudra.
2
 
Gambaran pada waktu terjadinya “Pralaya” dapat dilihat dari hancurnya ikatan kesatuan api atau matahari “Teja” lalu menyebar ke seluruh ruangan besar yang mengakibatkan udara menjadi panas dan terus membara akibatnya “Air” yang ada menjadi menguap dan habis, sehingga mengakibatkan makhluk hidup menjadi mati.
Ketika hancurnya dunia maka segala ruang di jagat raya dipenuhi hawa kemerah-merahan dan hal yang mengerikan serta berlangsung selama “Kalpa” alam semesta menjadi kosong. Menurut perhitungan satu kalpa itu kurang lebih 432 tahun yang juga disebut 1 tahun Tuhan. Dan Maha Kalpa umurnya kurang lebih 311.040.000.000.000 tahun.   

3
 
3
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar